Petani Ingin Menjerit, Karena Harga Gabah Anjlok

  • Mar 21, 2019
  • Rumam Fauzi

KARANGREJO-PUCAKWANGI. Waktu Panen Padi pun tiba, ini suatu harapan bagi petani. tapi yang bikin petani resah adalah harga gabah anjlok! ini yang bikin para petani ingin menjerit. [caption id="attachment_713" align="alignnone" width="300"] Bapak Supar 45 Th warga RT 06/01 Salah seorang Petani Desa Karangrejo[/caption] seperti yang diungkapkan salah satu petani ini! Musim panen ini lumayan bagus hasilnya! tp ketika waktu di jual ke pembeli Padi (Penebas Padi) Harganya murah! kalau dijual padi basah dari sawah harganya sekitar Rp 375.000,- per Kwintal. [caption id="attachment_712" align="alignnone" width="300"] Padi Dari Sawah Dimuat Dengan Sepeda Moror[/caption] Jadi pertimbangan petani ini dilihat dari modalnya sangat minim! makanya banyak padi yang di bawa pulang dijemur di rumah dan ditimbun dulu menunggu harga gabah naik/ stabil! ungkap beliau. [caption id="attachment_716" align="alignnone" width="300"] Bapak Jasmin Rt 04/01 selaku penunjuk jalan pembeli padi (Penebas)[/caption] Hal ini juga dirasakan oleh si penebas juga! kenapa seperti itu? ini yang dikatakan Bapak Jasmin warga RT 04/ RW 01 selaku penunjuk jalan ( Landang) pembeli Padi (Penebas). Musim panen kali ini Omset saya juga turun! tidak seperti musim panen biasanya. karena harga gabah yang anjlok, para petani padinya banyak yang di bawa pulang! jadi areal padi di sawah yang saya beli cuma sedikit! tegas beliau [caption id="attachment_715" align="alignnone" width="300"] mas carek padinya pun dibawa pulang dengan mobil[/caption]